• Teknologi AI Diprediksi Menjadi Ancaman Bagi Manusia

    Jika Anda belum takut dengan kecerdasan buatan (AI), seorang ahli berpikir ada 50 persen kemungkinan teknologi itu akan memusnahkan umat manusia. Max Tegmark, fisikawan dan pakar AI di Massachusetts Institute of Technology, telah memberikan prediksi yang sangat mengkhawatirkan

  • MK Putuskan Pemilu 2024 Menggunakan Sistem Proporsional Terbuka

    Faktualita – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sistem sistem pemilu sehingga Pemilu 2024 akan dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. "Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua MK Anwar Usman

  • Usulan Pemekaran Subang Utara Resmi Disetujui

    Faktualita – Masyarakat yang saat ini tinggal di Subang bagian utara bisa bernafas lega. Pasalnya, Persetujuan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Subang baru saja ditandatangani oleh pihak DPRD Provinsi Jawa Barat serta Gubernur Jawa Barat

  • DPR Resmi Sahkan RUU Kesehatan Jadi UU

    DPR resmi mengesahkan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) .tentang Kesehatan menjadi Undang-undang (UU). Pengesahan itu diambil dalam Rapat Paripurna

  • Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Asing

    Faktualita - SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) untuk ke sekian kalinya akan menyelenggarakan kegiatan Worskhop / Pelatihan bagi guru – guru bahasa asing yang tersebar di Asia Tenggara. Pelatihan tersebut akan dilaksanakan secara daring selama tiga bulan. Adapun tujuan dari kegiatan ini

Monitoring dan Bimbingan Prakerin Siswa SMK Mabdaul Ulum


Tasiklamaya – Dalam rangka mengetahui pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di beberapa instansi yang diikuti oleh para siswa, SMK Mabdaul Ulum Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev). Kegiatan yang berlangsung pada pekan pertama di bulan Agustus 2023 tersebut dilaksanakan oleh tim guru pembimbing yang sudah ditunjuk sebelumnya. Kegiatan monev tersebut dilakukan kepada seluruh siswa jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) serta jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) yang saat ini tersebar di berbagai instansi pemerintahan maupun dunia usaha. 

Kegiatan Prakerin sendiri akan memberikan pengalaman kerja yang berharga bagi siswa. Selain itu, siswa juga akan mempelajari bagaimana cara mendapatkan pekerjaan juga belajar untuk memiliki pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut. Dengan kata lain, Prakerin merupakan salah satu kegiatan yang menempatkan siswa untuk terlibat langsung dalam dunia kerja. Prakerin dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja yang profesional sehingga diharapkan siswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkannya semasa Prakerin.

Adapun Kegiatan monitoring dan bimbingan siswa ini dilakukan oleh guru pembimbing dari SMK Mabdaul Ulum yang telah ditentukan sebelumnya. Para guru pembimbing bertugas untuk memantau dan membimbing para siswa yang menjadi tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Prakerin di instansi – instansi pemerintahan serta duniabisnis. Di samping itu kegiatan monitoring ini dilakukan untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan mutu pelaksanaan Prakerin. Bimbingan siswa Prakerin dilakukan secara rutin dan berkala oleh masing-masing guru pembimbing dari sekolah.

Pada saat kunjungan guru pembimbing sekolah juga menanyakan kondisi dan kabar siswa Prakerin. Apakah mereka mengalami permasalahan atau kendala dalam pelaksanaan tugas sehari-hari selama praktik. Kegiatan Prakerin yang diikuti para siswa dari dua program studi, yaitu OTKP dan BdP ini dilaksanakan pada pekan pertama di bulan agustus 2023. Untuk itu, guru pembimbing juga mengingatkan kepada para siswanya untuk mulai megisi jurnal dan mempersiapkan laporan kegiatan selama praktik di masing-masing lokasi praktik.



Share:

Semarak Gebyar Muharram, DKM Al Furqon Rancabogo Gelar Khitanan Massal

 


Subang – Dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, DKM Al – Furqon Rancabogo Subang menyelenggarakan kegiatan khitanan massal. Acara dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 31 Juli 2023 dan bertempat di lingkungan mesjid Al – Furqon Rancabogo. Beragam acara turut dilaksanakan guna menyemarakkan kegiatan yang berlangsung pada hari itu. Mulai dari penampilan atau pentas yang disuguhkan oleh remaja mesjid Al – Furqon yang tergabung dalam Tajama Aftam, sampai dengan kegiatan pemberian santunan kepada warga yang membutuhkan.

Warga yang datang ke acara tersebut terlihat sangat antusias untuk menyaksikan secara langsung berbagai kegiatan yang digelar. Kegiatan khitanan massal secara gratis tersebut dirasakan sangat membantu mereka. Adapun warga yang mendapatkan bantuan berupa santunan tak kalah gembiranya. Mereka sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar secara semarak tersebut. Warga pun berharap kegiatan semacam ini dilaksanakan setiap tahun karena manfaatnya benar – benar dapat dirasakan.

Kegiatan Semarak Muharram ini sendiri merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh jajaran pengurus DKM Al Furqon Rancabogo bersama Tajama Aftam. Adapun dana yang digunakan berasal dari para donatur yang memang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Selain itu kegiatan seperti ini juga secara tidak langsung semakin mendekatkan masyarakat dengan mesjid. Dengan kata lain, kegiatan semacam ini merupakan salah satu ikhtiar untuk memakmurkan mesjid.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh jajaran pengurus DKM Al Furqon Rancabogo tentunya menjadi motivasi serta inspirasi bagi mesjid – mesjid lainnya. Dengan adanya kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang dikemas dalam bentuk yang menarik seperti ini tentunya akan mengundang minat masyarakat untuk lebih dekat ke mesjid sekaligus membantu jamaah mesjid yang hendak menyalurkan sebagian rezeki yang dimilikinya. Dengan demikian, mesjid pun dapat berperan dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh ummat saat ini.

Share:

Tingkatkan Kompetensi Guru, SMP Islam Mabdaul Ulum Selenggarakan IHT

Tasikmalaya - SMP Islam Mabdaul Ulum melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) tentang implementasi kurikulum merdeka belajar. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan sekolah dan guru agar mampu mengimplementasikan kurikulum merdeka sesuai dengan panduan yang tercantum dalam kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari penuh dan diikuti oleh kepala sekolah serta seluruh guru mata pelajaran.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 dengan penuh semangat yang terpancar dari wajah para peserta. Acara dimulai dengan sambutan oleh kepala kepala SMP Mabdaul Ulum Ibu Imas Nurlaela, S.Pd. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menjelaskan pentingnya kegiatan ini untuk guru dan sekolah dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi kurikulum merdeka.

Majunya sekolah perlu adanya kerja sama antara kepala sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini memberikan bekal untuk bekerja sama mewujudkan sekolah yang semakin maju dan berkembang.

Imas Nuralela, S.Pd. selaku kepala Sekolah SMP Islam Mabdaul Ulum Tasikmalaya mengatakan perlunya kerja bersama untuk menyukseskan kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, saat masuk kurikulum baru, kita sudah mempersiapkan diri.

“Semoga guru sehat dan semangat dalam mengikuti kegiatan In House Tranining kali ini. Insya Allah kegiatan IHT akan terus dilakukan untuk penguatan dan pengembangan pendidik.” Tutup ibu Kepala Sekolah.

Sambutan juga diberikan oleh Ibu  Dra. Hj. Ai Haryati, M.Pd, selaku pengawas SMP Islam Mabdaul Ulum sekaligus nara sumber dalam kegiatan tersebut. Beliau mengatakan IHT seperti ini sangat perlu dilakukan oleh sekolah untuk mencapai visi dan misi sekolah. Kegiatan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan hal baru tetapi dapat dipelajari dan dipahami dengan perlahan.

“Merdeka tapi terbimbing sehingga proses pembelajaran berlangsung lancar. Selain itu, sekolah menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Visi dan misi yang khas dari sekolah SMP Islam Mabdaul Ulum.” Ujar Ibu Pengawas.

Dra. Hj. Ai Haryati, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan sekolah kali ini merupakan upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran yang semakin baik. Upaya kita meningkatkan diri dengan refleksi diri. Terus memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan.

“Perubahan-perubahan baik perlu dilakukan dan dikembangkan. Jadilah guru yang dirindukan siswa.” Pesan Dra. Hj. Ai Haryati, M.Pd saat menutup sambutannya.

Share:

DPR Resmi Sahkan RUU Kesehatan Jadi UU




DPR resmi mengesahkan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) .tentang Kesehatan menjadi Undang-undang (UU). Pengesahan itu diambil dalam Rapat Paripurna DPR ke-29 masa persidangan V tahun sidang 2022-2023.
Rapat kali ini dipimpin oleh Ketua DPR Puan Maharani, didampingi Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rachmat Gobel. "Apakah Rancangan Undang-undang tentang Kesehatan dapat disetujui menjadi UU?" kata Puan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).
"Setuju," sahut mayoritas anggota yang hadir. "Tok," bunyi palu sidang diketok sebagai tanda disahkannya UU tersebut. Menurut catatan Sekretariat Jenderal DPR RI, daftar hadir rapat paripurna ini telah ditandatangani oleh 105 orang, izin 197 orang, dan dihadiri oleh anggota dari seluruh fraksi yang ada di DPR RI.


Pengesahan RUU Kesehatan juga dihadiri langsung perwakilan pemerintah, di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar, serta Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej.
Kemudian jajaran Kemendikbudristek, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Keuangan. Mayoritas fraksi di DPR menyetujui pengesahan RUU Kesehatan ini. Fraksi-fraksi yang setuju adalah PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, PPP, dan PAN. Fraksi NasDem menerima dengan catatan. Hanya Fraksi Partai Demokrat dan PKS yang menolak pengesahan RUU Kesehatan.

Pembahasan RUU Kesehatan ini dimulai saat Baleg DPR mengirimkan draf kepada pemerintah untuk dibahas bersama setelah RUU tersebut disahkan sebagai inisiatif DPR pada sidang paripurna pada 14 Februari lalu. Kemudian pada 3 April, Bamus DPR menugaskan Komisi IX untuk mulai melakukan pembahasan. Selanjutnya pemerintah menyerahkan daftar inventaris masalah (DIM) kepada Komisi IX pada 5 April. Panja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mulai bekerja per 15 April hingga hari ini untuk membahas RUU yang berisi 20 bab dan 458 pasal ini. Sepanjang pembahasannya RUU Kesehatan mengalami penolakan dari berbagai pihak, khususnya lima organisasi profesi (OP) di Indonesia.

Kelima OP yang dimaksud adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNII), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Mereka mempermasalahkan sejumlah hal seperti mandatory spending yang dihapus dalam RUU Kesehatan, perlindungan tenaga kesehatan dan medis, perizinan dokter asing berpraktik di rumah sakit Indonesia, hingga Surat Tanda Registrasi (STR) yang berlaku seumur hidup.

RUU tentang Kesehatan juga dinilai tidak transparan dan buru-buru, namun DPR dan pemerintah terus melanjutkan pembahasan RUU tentang Kesehatan. Pengesahan RUU Kesehatan ini diwarnai penolakan dari ratusan dokter dan tenaga kesehatan yang menggelar aksi di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta. Mereka berasal dari lima organisasi profesi kesehatan yang sejak awal menolak RUU tersebut. Massa aksi kompak mengenakan pakaian putih sudah mengepung gedung DPR pukul 10.30 Wib. Mereka juga membawa sejumlah poster dan banner. Aparat keamanan dikerahkan mengawal aksi tersebut.

Ketua Bidang Hukum IDI Tangerang Selatan Panji Utomo mengklaim aksi itu akan dihadiri ribuan massa dari kelima organisasi profesi tersebut. Panji pun menyinggung kapasitas Menteri KesehatanBudi Gunadi Sadikin yang bukan berasal dari kalangan dokter dan baru menjabat sejak 2020 itu bisa memuluskan RUU Kesehatan.

"Pak Budi Gunadi Sadikin kan bukan dokter. Baru jadi Menkes 23 Desember 2020 ya. Bayangkan menteri yang menjabat begitu pendeknya tapi bisa mengajukan rancangan masukan-masukan tentang aturan-aturan (kesehatan)," ujar Panji. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengamini RUU Kesehatan yang akan segera disahkan DPR menuai penolakan. Menurutnya, penolakan muncul karena RUU Kesehatan sulit diterima oleh kalangan "pemain"."RUU Kesehatan sulit diterima oleh para 'pemain'," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Podcabs Rapor Pandemi hingga Polemik RUU Kesehatan seperti diberitakan Antara, Senin (3/7).

Sumber : www.cnnindonesia.com


Share:

H. Bambang Herdadi : Kesiapan SDM Menjadi Kunci Suksesnya Pemekaran Subang Utara

 


Faktualita – Disetujuinya Kabupaten Subang Utara sebagai Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB)  oleh DPRD dan Gubernur Jawa Barat tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat yang saat ini tinggal di daerah Subang Utara. Betapa tidak, pemekaran yang diperjuangkan oleh masyarakat sejak bertahun – tahun lalu itu diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun peningkatan kualitas pelayanan. Lantas, bagaimana pandangan para tokoh masyarakat atas datangnya kabar gembira tersebut ? Beberapa waktu lalu pihak redaksi mencoba melakukan wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat di kabupaten Subang, yaitu H. Bambang Herdadi.

Menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Subang tersebut, hadirnya kabupaten Subang Utara sebagai salah satu daerah otonomi baru menjadi sebuah keniscayaan di tengah tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas dari aparatur pemerintahan setempat. Adapun kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mapan dalam (memiliki skill) menjadi kunci keberhasilan dari proses pemekaran tersebut serta setelahnya.

Dalam konteks ini, kesiapan SDM yang terbentuk dalam struktur kepanitiaan mengenai persiapan pemekaran Subang Utara menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan cukup banyak pekerjaan yang harus dilakukan sehingga kepanitiaan ini perlu dipersiapkan secara matang. Dalam hal ini kesiapan personil yang memiliki kemampuan di bidangnya masing – masing harus benar – benar diperhatikan.

Hal lain yang juga perlu menjadi bahan pemikiran bersama adalah melakukan identifikasi potensi daerah yang meliputi  jumlah kecamatan, desa serta jumlah penduduknya. Di samping itu identifikasi mengenai batas wilayah, luas wilayah serta jumlah ruas jalan juga menjadi hal yang perlu dilakukan. Adapun identifikasi potensi ekonomi juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya menyukseskan pemekaran Subang Utara. Dalam hal ini informasi tentang profesi masyarakat termasuk kehadiran lembaga keuangan juga menjadi sangat penting di samping kehadiran sarana pendidikan, kesehatan dan kebudayaan. Tidak hanya itu, ketersediaan sarana air bersih juga memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

Dalam upaya membentuk masyarakat yang berakhlak dan di saat yang sama menciptakan kerukunan antar umat beragama, kehadiran sarana peribadatan yang memadai juga hendaknya menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah otonomi baru. Selain itu identifikasi mengenai karakteristik tradisi dan budaya masyarakat di daerah otonomi baru tersebut juga akan membantu pemerintah setempat dalam melayani kepentingan masyarakat. Maka dari itu, sangat penting sekali membentuk Kantor Sekretariat yang memadai agar mampu berperan sebagai sentral komunikasi dan Sentral pelayanan dimana potensi potensi SDM tadi yang dipersiapkan di dalam melakukan aktivitasnya tidak akan mengalami kesulitan. Ada baiknya kantor sekretariat ini terletak di daerah yang akan menjadi ibukota kabupaten ke depannya dengan segala atribusinya, termasuk logo dan artinya.

 

 

Share:

Usulan Pemekaran Subang Utara Resmi Disetujui


Faktualita – Masyarakat yang saat ini tinggal di Subang bagian utara bisa bernafas lega. Pasalnya, Persetujuan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Subang baru saja ditandatangani oleh pihak DPRD Provinsi Jawa Barat serta Gubernur Jawa Barat dalam Rapat paripurna yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2023 yang lalu.  Rapat Paripurna tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Setda Provinsi Jawa Barat.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Ridwan Solichin menyampaikan, penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat ke Subang dalam rangka kajian akan kelayakan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru Kabupaten Subang Utara yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Menurutnya, berdasarkan hasil kajian di lapangan, terlihat jelas tingginya keinginan masyarakat akan terwujudnya satu daerah otonomi baru yang menjadi harapan bagi kehidupan mereka yang lebih baik di masa depan.

Selain itu anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS tersebut juga menyatakan bahwa Subang Utara merupakan Satu-satunya CDPOB yang memiliki bangunan infrastruktur yang sangat memadai untuk merealisasikan CDPOB. Adapun persyaratan untuk terbentuknya CDPOB Subang Utara sendiri telah dilengkapi oleh pemerintah kabupaten Subang pada bulan Maret 2023 yang lalu sehingga dapat langsung dibahas oleh pihak DPRD serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dengan tuntasnya seluruh pembahasan terkait usulan pembentukan CDPOB Kabupaten Subang Utara, maka Pemprov Jabar pun akan melanjutkan usulan tersebut kepada pemerintah pusat. Pemprov Jabar pun pun mengapresiasi dukungan dari Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah melakukan kajian serta pembahasan terkait pembentukan CDPOB Subang Utara.

Di sisi lain, Bupati Subang Ruhimat menyampaikan merasa bersyukur atas ditandatanganinya kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan DPRD Provinsi Jawa Barat atas Pembentukan CDPOB Subang Utara. Beliau pun berharap agar setiap proses yang berkaitan dengan kesiapan Pemekaran dapat berjalan lancar dan baik. Untuk itu Bupati pun mengharapkan dukungan dari berbagai pihak demi suksesnya pembentukan daerah otonomi baru ini.

 

Share:

Opini : Kurban dan Semangat Membangun Keluarga yang Tangguh

 


Oleh : Eman Suherman, Tokoh Masyarakat Subang. 

Dalam banyak riwayat yang berkaitan dengan kisah perjalanan hidup Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail yang disampaikan oleh para penceramah, jelas bahwa nilai filosofi dari pengorbanan yang dilakukan sangat relevan untuk kita terapkan di zaman sekarang ini.  Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, kita dituntut untuk memiliki keluarga yang tangguh dan beriman, siap menghadapi berbagai macam hambatan, tantangan, ancaman, serta gangguan. Adapun gangguan dan ancaman yang dimaksud saat ini bahkan sudah masuk ke kamar-kamar anak-anak kita dalam bentuk perangkat teknologi. Apabila tidak dibekali dengan keimanan yang tangguh, hal ini tentunya akan membahayakan masa depan mereka.

Ketika moral manusia semakin hancur berantakan, kecintaan kepada harta dunia tidak lagi terkendalikan, jabatan, kedudukan, kepemimpinan yang menggiurkan, emas permata, berlian yang jadi impian banyak orang, uang miliaran dan triliun menjadi ukuran kebahagiaan seseorang, kerakusan ala piraun yang semakin gentayangan, kekerasan ala namrud yang bangga dipertontonkan, kejahatan seksual LGBT yang tak sungkan dilakukan, perjinahan perjudian riba makanan dan minuman yang tak kenal halal-haram, dan cengkeraman oligarki yang semakin masif merambah di setiap meja kerja dan di setiap persimpangan jalan di negeri Indonesia yang penduduknya katanya religius dan bertuhan maka harus lahir seorang pemimpin sekaliber Nabi Ibrahim yang tangguh, cerdas, pisioner, dan berani melawan kemungkaran. 

Hal ini tentunya sangat ditentukan oleh keimanan masyarakat itu sendiri. Harus juga lahir pemuka agama yang sekaliber Siti Hajar yang bisa mendidik dengan baik dan mengayomi masyarakat dengan penuh kesabaran dan ini harus dilakukan oleh para pemuka agama dan harus juga lahir rakyat sekaliber Ismail yang sangat soleh, taat, cerdas serta berani mengorbankan diri untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Adapun syaratnya yang pertama harus terwujud yaitu keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT di setiap pelosok-pelosok rumah, sudut-sudut ruangan kamar di keluarga-keluarga kita.  

Share:

H. Ridwan Solichin Dukung Penuh Pemekaran Subang Utara Untuk Kesejahteraan Rakyat



Subang – Pembentukan daerah otonomi baru pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas layanan publik. Untuk itu, persiapan secara matang pun perlu dilakukan untuk mewujudkan hadirnya daerah otonomi baru yang benar – benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS H. Ridwan Solichin, SIP, MSi saat menjawab pertanyaan wartawan di sela – sela lanjutan Rapat Pembahasan Rencana Pembentukan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru Subang Utara yang digelar beberapa waktu lalu. H. Ridwan Solichin pun berkomitmen untuk mendukung dan mengawal rencana pemekaran Subang Utara pun hingga benar – benar terwujud.

Pemekaran daerah otonomi baru sendiri memiliki payung hukum yaitu UU No. 23 TAHUN 2014, UU Nomor 30 Tahun 2014, serta PP No. 78 TAHUN 2007. Berdasarkan peraturan – peraturan tersebut, beberapa persyaratkan perlu dipersiapkan secara matang. Mulai dari persyaratan kewilayahan yang terdiri dari luas wilayah dan jumlah penduduk minimal, batas wilayah, cakupan wilayah, serta batas usia minimal daerah. Untuk daerah Subang Utara sendiri rencananya ada 14 kecamatan dan 102 desa. Mulai dari Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat, Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara. Untuk itu, tahap sosialisasi pun terus dilakukan ke seluruh desa yang termasuk ke dalam 14 kecamatan tersebut.

Selain itu ada juga persyaratan yang berkaitan dengan kapasitas daerah yang terdiri dari ; kondisi geografis, demografi, keamanan, sosial politik, potensi ekonomi serta kondisi keuangan. Adapun untuk rencana pemekaran Subang Utara sendiri hampir seluruhnya terpenuhi sehingga hadirnya daerah otonomi baru sebenarnya sudah di depan mata. Untuk calon ibukota Subang Utara, Kecamatan Ciasem menjadi calon terkuat. Hal ini dikarenakan lokasinya yang cukup strategis. Disana akan dibangun jalan Cilamaya – Patimban yang akan mempermudah proses distribusi barang sekaligus menggerakkan roda perekonomian warga setempat. 

Namun demikian, pembentukan daerah otonomi baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak guna mewujudkan cita – cita besar tersebut. Dalam hal ini, koordinasi antara pihak Bupati dan DPRD Subang harus berjalan dengan baik. Di samping itu komunikasi secara formal antara DPRD Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat pun harus terus dibangun. Tidak hanya itu, peran penting tokoh masyarakat dalam mengawal rencana pembentukan kabupaten Subang Utara juga sangat diperlukan . 

Share:

MK Putuskan Pemilu 2024 Menggunakan Sistem Proporsional Terbuka



Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sistem sistem pemilu sehingga Pemilu 2024 akan dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.

"Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua MK Anwar Usman dalam sidang yang terbuka untuk umum di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (15/6/2023).

Dalam putusan itu, hakim MK Arief Hidayat mengajukan dissenting opinion. Dalam putusan itu, Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan politik uang bisa saja terjadi dalam semua sistem pemilu, baik lewat proporsional terbuka maupun proporsional tertutup.

"Pilihan terhadap sistem pemilihan apapun, sama-sama berpotensi terjadinya praktik politik uang," ujar hakim MK Saldi Isra.

Oleh sebab itu, MK memerintahkan 3 langkah dalam memerangi politik uang. Pertama parpol dan anggota DPRD memperbaiki dan komitmen tidak menggunakan politik uang. Kedua penegakan hukum harus dilaksanakan.

"Tanpa membeda-bedakan latar belakangnya," ujar Saldi.

Ketiga masyarakat perlu diberikan kesadaran dan pendidikan politik tidak menerima politik uang. Hal itu tidak hanya kesadaran dan tanggung jawab pemerintah tapi juga kolektif parpol, civil society, dan masyarakat. MK menyatakan tegas politik uang tidak dibenarkan sama sekali

"Politik uang lebih karena sifatnya yang struktural, bukan karena sistem pemilu yang digunakan. Tidak bisa dijadikan dasar karena sistem pemilihan tertentu," beber Saldi Isra.

Adapun untuk mencegah pragmatisme caleg/parpol, MK menilai parpol harus punya mekanisme seperti menggunakan pemilihan pendahuluan atau mekanisme lain, bisa digunakan unuk menentukan nomor urut calon.

"Berlakunya syarat dimaksud tidak hanya didasarkan kepada kesadaran politik, namun apabila suatu waktu ke depan pembentuk UU mengagendakan revisi atas UU 7/2017, persyaratan tersebut dimasukkan dalam salah satu materi perubahan," pungkas Saldi Isra.

Sebagaimana diketahui, gugatan dengan nomor perkara 114/PUU-XX/2022 itu didaftarkan oleh 6 orang pada 14 November 2022. Mereka berharap MK mengembalikan ke sistem proporsional tertutup. Keenamnya adalah:

1. Demas Brian Wicaksono (pengurus PDIP Cabang Probolinggo)
2. Yuwono Pintadi
3. Fahrurrozi (bacaleg 2024)
4. Ibnu Rachman Jaya (warga Jagakarsa, Jaksel)
5. Riyanto (warga Pekalongan)
6. Nono Marijono (warga Depok)


Share:

Opini : Olahraga Sebagai Sarana Pemersatu Warga

 


Oleh : H. Darojat Sabandi, Warga Subang

Olahraga telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Selain memberikan manfaat kesehatan fisik, olahraga juga memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mempersatukan warga dalam suatu komunitas. Dalam kesempatan ini, penulis akan menyampaikan bagaimana olahraga dapat berperan sebagai sarana pemersatu warga dan bagaimana aktivitas fisik dapat membantu membangun persatuan di antara mereka.

Olahraga memiliki kemampuan unik untuk membangun jembatan antara individu-individu dari berbagai latar belakang. Baik dalam skala kecil seperti di lingkungan sekitar, desa, atau kota kecil, maupun dalam skala yang lebih besar seperti di tingkat nasional atau internasional, olahraga menyediakan platform di mana orang-orang dapat berkumpul, berkompetisi, dan merayakan keberagaman mereka.

Manfaat olahraga yang pertama adalah menciptakan ikatan sosial. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan olahraga, mereka secara alami terhubung dengan orang lain yang memiliki minat dan semangat yang sama. Misalnya, sebuah klub sepak bola lokal dapat menyatukan pemain dari berbagai latar belakang sosial, etnis, atau agama dalam upaya bersama untuk mencapai kemenangan. Kegiatan tim seperti ini memungkinkan para anggotanya untuk saling mendukung, membangun kepercayaan, dan mempererat hubungan sosial di antara mereka.

Selain itu, olahraga juga mempromosikan nilai-nilai yang positif seperti kerjasama, sportivitas, dan persatuan. Ketika orang-orang bermain secara fair dan menghormati aturan permainan, mereka belajar untuk menghargai satu sama lain, menghormati perbedaan, dan mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif. Di sini, olahraga bukan hanya sekadar tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses dan pengalaman yang membangun karakter individu dan kelompok. Melalui olahraga, warga belajar untuk bekerja sama sebagai tim, menempatkan kepentingan kolektif di atas kepentingan pribadi, dan menghargai peran masing-masing individu dalam mencapai tujuan bersama.

Kedua, olahraga dapat menciptakan kesadaran dan pemahaman tentang budaya dan kebiasaan orang lain. Dalam pertandingan olahraga antarnegara, misalnya, masyarakat dapat melihat dan memahami cara hidup, kebiasaan, dan tradisi dari negara-negara lain. Hal ini memungkinkan terbukanya dialog lintas budaya yang lebih baik, memperkaya pemahaman kita tentang dunia, dan mengurangi stereotip negatif yang mungkin ada.

Tidak hanya itu, olahraga juga dapat berperan sebagai alat dalam membangun komunitas yang lebih luas. Event olahraga besar seperti Olimpiade atau Piala Dunia tidak hanya melibatkan atlet, tetapi juga melibatkan jutaan penggemar dari berbagai belahan dunia. Semangat dan kegembiraan bersama dalam menyaksikan kompetisi ini membantu mempersatukan orang-orang dari berbagai latar belakang, meleburkan perbedaan, dan menciptakan rasa solidaritas yang mendalam.

Dalam kesimpulan, olahraga memiliki potensi besar sebagai sarana pemersatu warga. Melalui ikatan sosial, nilai-nilai positif, pemahaman lintas budaya, dan komunitas yang dibangun melalui aktivitas fisik, olahraga mampu menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dalam dunia yang terus terfragmentasi, peran olahraga dalam membangun persatuan menjadi semakin penting. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk mendorong partisipasi olahraga, membangun infrastruktur yang memadai, dan memfasilitasi kesempatan bagi semua warga untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang mempersatukan.

Atas dasar inilah kemudian saya sebagai salah seorang warga yang memberikan perhatian khusus pada dunia olahraga sangat mendukung berbagai kegiatan olahraga yang dilaksanakan di sekitar lingkungan. Berbagai kegiatan seperti turnamen tenis meja yang digelar sekitar Desa Balingbing dimana saya tinggal sekarang sudah selayaknya kita dukung penuh. Selain dapat menjadi sarana pemersatu warga, kegiatan seperti ini dapat menjauhkan para pemuda dari berbagai perilaku negatif sekaligus memperkuat nilai - nilai persatuan di kalangan warga.


 

Share:

Opini : Pemanfaatan Lahan Kosong Untuk Ketahanan Pangan

  

 Oleh : H. Ridwan Solichin, SIP, MSi*   

Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pangan sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini. Beragamnya kebutuhan pokok yang harus dipenuhi juga tak jarang membuat pemerintah harus mendatangkan pangan dari luar (import). Hal ini dikarenakan tidak semua kebutuhan pangan dapat dipenuhi di dalam negeri. Ada beberapa jenis komoditi yang jumlahnya sangat terbatas jika dibandingkan dengan permintaan yang ada. 

Di sisi lain, masih banyaknya lahan kosong yang tersedia di sekitar masyarakat sejatinya merupakan salah satu peluang yang perlu kita manfaatkan. Kenyataan menunjukkan, masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya secara optimal. Sebagian dari mereka masih menjadikan pekarangan rumah sebagai tempat untuk membakar sampah, menumpuk barang – barang yang tidak terpakai, bahkan membiarkannya terlantar begitu saja. Kondisi semacam ini tidak hanya terjadi pada lahan kosong milik warga saja, namun juga lahan – lahan milik pemerintah yang ada di sekitar pemukiman warga.

Di lain pihak, terganggunya daya beli masyarakat sebagai akibat gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta pengaruh ekonomi global menjadi permasalahan tersendiri bagi bangsa ini. Ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya pada akhirnya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat itu sendiri. Masalah kesehatan seperti stunting, gizi buruk, serta  daya tahan tubuh yang cenderung menurun pada akhirnya akan menjadi ganjalan bagi bangsa ini untuk dapat bersaing dengan bangsa – bangsa lainnya.

Maka dari itu, pemanfaatan lahan kosong seperti pekarangan rumah dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang pangan memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam di lahan terbatas dengan hasil yang maksimal. Penggunaan sistem hidroponik pada berbagai jenis tanaman saat ini semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan efektivitas serta efisiensi yang ditawarkan oleh sistem ini.

Adapun jenis tanaman yang dapat kita tanam dengan sistem hidroponik cukup beragam. Mulai dari berbagai jenis sayuran seperti kangkung, pakcoy, selada serta tanaman – tanaman lainnya seperti cabai dan tomat. Tidak hanya itu, berbagai jenis buah – buahan seperti jeruk dan anggur juga dapat kita tanam di lahan kosong yang tidak terlalu luas. Perkembangan teknologi serta berbagai penemuan baru di bidang pangan memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal dengan waktu yang relatif singkat. Di samping itu biaya yang harus dikeluarkan pun relatif terjangkau.  

Hasil bercocok tanam di lahan kosong terbatas sebagaimana dijelaskan oleh penulis di atas dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Tidak hanya itu, jika hasil panen melimpah, masyarakat dapat menjualnya kepada mereka yang membutuhkan. Saat ini cukup banyak success story dari masyarakat yang berhasil mendatangkan pundi – pundi rupiah dari hasil memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitarnya. Maka dari itu,  penulis selaku Inisiator Gerakan Desa Sukses mengajak kepada seluruh masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar untuk mendukung ketahanan pangan.

Untuk dapat memulainya, masyarakat dapat bergabung dalam Gerakan Desa Sukses ataupun berbagai komunitas yang ada untuk mendapatkan wawasan serta keterampilan tentang bagaima cara bercocok tanam di lahan terbatas. Selain itu dengan bergabung ke dalam komunitas – komunitas, kita juga dapat berkonsultasi dengan sesama anggota komunitas apabila menghadapi kendala dalam perjalanannya. Gerakan pemanfaatan lahan kosong ini tentunya dapat mendorong terwujudnya ketahanan pangan dan di saat yang bersamaan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak atas suksesnya program ini sangatlah diharapkan. Mulai ketersediaan benih unggul, peralatan yang diperlukan, sampai dengan bantuan dalam hal pemasaran.(*)

*)Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, Inisiator Gerakan Desa Sukses

Share:

Opini : Petani Sejahtera, Indonesia Jaya

 

Kedaulatan dan kejayaan sebuah bangsa bukan hanya ditentukan oleh seberapa canggih peralatan militer yang dimiliki oleh bangsa tersebut, melainkan juga ditentukan oleh kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyatnya. Adapun pangan menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus selalu tersedia sepanjang masa. Kemampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri akan meningkatkan daya saing bangsa di mata dunia. Sebaliknya, tingginya ketergantungan pangan kepada bangsa lain, secara tidak langsung akan mengancam kedaulatan bangsa ini. Kita akan mudah diombang – ambing karena ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok secara mandiri.

Berdasarkan penjelasan di atas, kalangan petani yang ada di berbagai pelosok desa sejatinya merupakan para pahlawan sepanjang masa yang jasa – jasanya harus kita hargai. Merekalah yang selama ini berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat diperkotaan. Teriknya panas matahari tak sedikit pun menurunkan semangat mereka untuk terus berbakti bagi bangsa tercinta ini. Tidak hanya itu, fenomena gagal panen yang sering mereka alami tak sedikit pun membuat mereka mengurungkan niatnya untuk terus berusaha.

Sayangnya, dukungan dari pemerintah kepada kalangan petani masih jauh dari harapan manakala mereka menghadapi permasalahan di lapangan. Mulai dari kelangkaan pupuk dan benih, sampai dengan harga gabah yang “kurang bersahabat” kerap kali dihadapi oleh para petani kita. Tidak hanya itu, masalah saluran irigasi juga masih dirasakan oleh sebagian petani kita hingga hari ini. Bahkan, di beberapa daerah tak jarang terjadi kasus – kasus perselisihan antar petani karena berebut air untuk sawah mereka dan berakhir dengan kekerasan.

Permasalahan yang dihadapi oleh para petani kita tidak berhenti sampai disitu. Menjelang musim panen raya, tak jarang mereka diserbu oleh beras import yang membuat harga gabah menjadi anjlok. Akibatnya, alih – alih mendapatkan keuntungan, para petani justru harus gigit jari akibat kedatangan beras import dalam jumlah yang cukup besar. Dalam kondisi seperti ini, kesejahteraan yang seharusnya diperoleh oleh para petani pun semakin jauh panggang dari api.

Untuk menjaga bangsa ini agar tetap berdaulat, meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai kebijakan yang berpihak pada kepentingan petani merupakan langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah. Mulai dari menyediakan pupuk dan benih dengan harga yang terjangkau, sampai dengan menyediakan saluran irigasi sesuai dengan kebutuhan petani perlu dilakukan oleh pihak terkait. Selain itu pemerintah hendaknya menutup keran import di saat menjelang panen raya untuk menjaga harga gabah.

Adapun bagi para petani sendiri hendaknya terus belajar dan berkreativitas untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil produksinya. Aktif dalam berbagai komunitas pertanian adalah salah satu cara untuk mendapatkan wawasan dan keterampilan baru yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian. Untuk itu peran aktif dari berbagai komunitas pertanian sangatlah diharapkan.   

 

Share:

Opini : Pemuda Sebagai Ujung Tombak Pembangunan Desa

 

 
      Oleh : H. Ridwan Solichin, SIP, MSi*                                  

Peran strategis desa dalam menyukseskan pembangunan nasional memang tidak perlu diragukan lagi. Kemampuan desa dalam menyuplai logistik serta Sumber Daya Manusia (SDM)  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat diperkotaan sangat menentukan keberlanjutan pembangunan di tanah air. Tak heran apabila sejak beberapa tahun lalu pemerintah membentuk kementerian khusus yaitu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi agar seluruh desa di Indonesia dapat dikelola secara lebih baik.

Adapun para pemuda yang tinggal di desa sejatinya merupakan aset yang sangat berharga dan perlu dikelola dengan sebaik – baiknya. Mereka memiliki motivasi dan energi yang luar biasa untuk memajukan desanya apabila diberikan bekal serta fasilitas untuk mengembangkan minat serta potensinya masing – masing. Tidak hanya itu, pemuda desa juga merupakan calon – calon pemimpin yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di tingkat desa (bahkan nasional) sehingga perlu kita kawal dengan baik.

Dalam konteks upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, kita dapat memberdayakan peran pemuda. Membentuk berbagai komunitas sesuai dengan minat dan potensi mereka merupakan langkah awal yang dapat dilakukan oleh pemerintah di berbagai level ataupun oleh komunitas. Sebagai contoh, bagi para pemuda yang memiliki ketertarikan terhadap dunia pertanian atau perkebunan, membentuk komunitas pertanian modern di tingkat desa dapat dilakukan untuk memberikan bekal kepada mereka tentang bagaimana bertani atau berkebun yang lebih menguntungkan. Melalui komunitas tersebut, para pemuda diajak untuk mengasah skill mereka secara berkelanjutan di bawah bimbingan para mentor yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Demikian halnya dengan pemuda yang memiliki minat terhadap dunia perdagangan. Membentuk komunitas bisnis online di tingkat desa dapat menjadi salah satu sarana untuk membantu mereka menjadi seorang pengusaha sukses. Memberikan bekal berupa product knowledge serta konsep dan implementasi digital marketing dapat dilakukan melalui komunitas tersebut.

Selain memberikan bekal berupa keterampilan, pembinaan spiritual juga perlu dilakukan kepada para pemuda agar mereka tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia. Sebagai mana kita ketahui, pemuda mejadi salah satu pihak atau elemen yang rawan menjadi pelaku atau korban perilaku menyimpang, Maka dari itu, kehadiran para ulama di tingkat desa menjadi sangat penting dalam memberikan pembinaan spiritual kepada para pemuda. Mengajak mereka untuk senantiasa memakmurkan mesjid dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat merupakan salah satu upaya untuk menjaga kondisi spiritual mereka.  

Untuk memfasilitasi minat dan potensi para pemuda desa agar mereka dapat berkembang, diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat, daerah bahkan sampai pemerintah tingkat desa seyogyanya bahu membahu sesuai tupoksinya masing – masing. Dukungan berupa sarana serta kemudahan terhadap akses permodalan menjadi sangat penting bagi pemuda untuk dapat berkembang sesuai dengan minat dan potensinya. Dengan demikian, bonus demografi yang akan diterima oleh bangsa Indonesia pun benar – benar menjadi berkah, bukan sebaliknya. (*)

 *)Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, Inisiator Gerakan Desa Sukses

Share:

Sekolah Pertama dan Paling Utama

 


Pendidikan menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah negara. Lebih dari itu, pendidikan yang “berkualitas” saat ini tengah menjadi kebutuhan masayarakat. Mereka rela merogoh kocek yang tidak sedikit agar anak – anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Harapannya, anak dapat memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan sehingga mereka mampu hidup mandiri ketika orangtua sudah tidak ada lagi di sisi mereka.

Di sisi lain, sebagian masyarakat sendiri nampaknya belum benar – benar memahami hakikat dari pendidikan itu sedniri serta bagaimana proses menjalaninya. Sebagian dari mereka memandang bahwa proses pendidikan hanya bisa dijalankan di lembaga – lembaga pendidikan formal dimana guru dianggap memiliki tanggungjawab sepenuhnya dalam proses pendidikan anak. Akibatnya, sebagian masyarakat berlomba – lomba untuk mendapatkan “golden tiket” di sekolah – sekolah favorit sekalipun harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit atau harus menempuh jalan yang “tidak wajar”.

Paradigma keliru semacam ini juga pada akhirnya menempatkan guru pada posisi yang cukup sulit. Jika output yang dihasilkan oleh lembaga tidak sesuai dengan ekspektasi orangtua, maka gurulah yang disalahkan sepenuhnya oleh para orangtua. Padahal, kualitas lulusan yang kurang menggembirakan tersebut sangat mungkin disebabkan oleh proses pendidikan yang berjalan secara parsial dimana orangtua melimpahkan tanggungjawab pendidikan sepenuhnya kepada guru.

Jika kita mau merenung sejenak saja, sekolah pertama dan paling utama sesungguhnya adalah keluarga dimana sosok ibu berperan sebagai madrasah pertama bagi anak. Melalui tangan seorang ibu lah nilai – nilai pendidikan seharusnya diajarkan. Pendidikan moral serta spiritual seharusnya diajarkan di lingkungan keluarga dimana anak menghabiskan sebagian besar waktunya. Pesan moral spiritual seperti keharusan menjaga sholat lima waktu jauh lebih penting untuk ditanamkan sejak dini dibandingkan dengan pelajaran – pelajaran lainnya.

Orangtua juga perlu menanamkan kepada anak bahwa apabila kita berorientasi pada akhirat, maka Allah akan mudahkan urusan kita di dunia. Ibarat kita menanam padi, rumput akan ikut tumbuh sekalipun tidak kita tanam. Selain itu yang harus jadi pemikiran orangtua sebelum menyekolahkan anak – anak mereka harus jelas terlebih dahulu tujuannya. Jangan sampai ketika anak sudah sekolah tinggi, mereka bingung mau bekerja apa atau mau melakukan apa setelah lulus kuliah. Sebaliknya, orangtua perlu menanamkan nilai – nilai pendidikan sejak dini seperti memberikan tugas ngepel atau membersihkan toko (apabila kita pedagang) sehingga anak dapat merasakan bagaimana perjuangan untuk mempertahankan hidup yang sesungguhnya. Adapun ijazah formal tetap dapat kita raih melalui kejar Paket A, B dan lainnya.

Adapun jika orangtua berprofesi sebagai seorang petani dan menginginkan anak – anaknya juga berprofesi sebagai seorang petani, maka mereka harus mengajarkan anak – anak untuk bertani secara modern agar hasil yang diperoleh jauh lebih baik dibandingkan dengan bertani cara tradisional. Anak – anak perlu dilibatkan dalam berbagai komunitas pertanian modern agar mereka dapat menambah wawasan dan keterampilannya. Di samping itu kemajuan teknologi informasi saat ini memungkinkan siapa saja untuk dapat menimba ilmu kapanpun dan dimana pun. Tidak hanya itu, kehadiran berbagai komunitas juga membantu kita untuk berkonsultasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi sesuai dengan bidang yang kita tekuni.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk kembali menjadikan keluarga sebagai sekolah pertama dan paling utama bagi anak – anak kita. Dengan demikian, lahirnya generasi unggul berkarakter dan berakhlak mulia pun dapat benar – benar terwujud.

 Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi, Pengawas YPI Al - Ukhuwah Subang

Share:

Teknologi AI Diprediksi akan Menjadi Ancaman Bagi Manusia

 


Jika Anda belum takut dengan kecerdasan buatan (AI), seorang ahli berpikir ada 50 persen kemungkinan teknologi itu akan memusnahkan umat manusia.  Max Tegmark, fisikawan dan pakar AI di Massachusetts Institute of Technology, telah memberikan prediksi yang sangat mengkhawatirkan tentang masa depan kita di planet ini. Menurut akademisi, sejarah telah menunjukkan bahwa spesies terpintar di Bumi –manusia– bertanggung jawab atas kematian spesies 'lebih rendah', seperti Dodo.

Oleh karena itu, jika AI menjadi lebih pintar dari manusia, nasib yang sama dapat dengan mudah menunggu kita, dikutip dari situs Daily Mail, Sabtu, 3 Juni 2023. Terlebih lagi, kita tidak akan tahu kapan kematian kita di tangan AI akan terjadi karena spesies yang kurang cerdas tidak memiliki cara untuk mengetahuinya.

"Sekitar setengah dari semua spesies lain di Bumi telah dimusnahkan oleh kita, manusia, karena kami lebih pintar, mereka tidak punya kendali," ujarnya. Menurutnya, jika manusia kehilangan kendali atas masyarakat karena mesin yang jauh lebih pintar dari manusia, maka hal-hal yang buruk bisa terjadi pada kita. Tegmark adalah salah satu orang yang ikut penandatangan pernyataan satu kalimat yang diterbitkan minggu ini yang memperingatkan risiko kepunahan AI.

Pernyataan itu berbunyi, mengurangi risiko kepunahan dari AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir. Beberapa ilmuwan top dunia berpikir bahwa dalam waktu dekat, AI dapat digunakan untuk membuat senjata otonom atau robot yang dapat membunuh –dengan atau tanpa campur tangan manusia.  Tetapi perangkat lunak AI yang tampaknya tidak berbahaya pun dapat membuat keputusan yang berakibat fatal bagi manusia jika teknologi tersebut tidak diprogram dengan cukup hati-hati.

Kembali pada tahun 2018, Tegmark  memperingatkan bahwa suatu hari manusia dapat diperbudak oleh mesin cerdas yang mereka ciptakan. Dia bahkan mengklaim pada saat itu bahwa beberapa rekannya mungkin menyambut baik kepunahan spesies oleh AI, memandang mereka sebagai keturunan alami kita.  Sudut pandang lain adalah menjaga bentuk 'kecerdasan super' di bawah kendali manusia 'seperti anjing yang diperbudak'.

"Tapi Anda mungkin khawatir bahwa kita, manusia tidak cukup pintar untuk menangani kekuatan sebesar itu," katanya dalam pembicaraan TED.  Selain dari keraguan moral yang mungkin dimiliki tentang memperbudak pikiran superior, kita harus lebih khawatir bahwa kemungkinan kecerdasan super bisa mengakali kita. CEO Tesla, Elon Musk adalah salah satu nama dan wajah paling menonjol dalam pengembangan teknologi dan sangat blak-blakan dalam hal kekuatan AI.  

Pada bulan Maret, Musk dan 1.000 pemimpin teknologi lainnya  menyerukan jeda pada 'ras berbahaya' untuk mengembangkan AI, yang mereka khawatirkan menimbulkan 'risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan' dan dapat menimbulkan efek 'bencana'.

 

 

Share:

Kesejahteraan Guru Honorer dan (Mimpi) Generasi Emas

 


Nelson Mandela pernah berkata, pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah wajah dunia. Melalui proses pendidikan, seseorang akan mampu menjadi manusia seutuhnya sehingga memiliki kecenderungan untuk memanusiakan lainnya. Demikian halnya dengan Kaisar Hirohito yang memandang guru sebagai ujung tombak kemajuan sebuah bangsa. Guru merupakan salah satu elemen penting yang sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah bangsa. Semakin besar dukungan pemerintah kepada sosok guru, semakin besar pula peluang sebuah bangsa dalam melakukan lompatan – lompatan di berbagai bidang.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia ?  Diakui atau tidak, kondisi para guru di tanah air belum sepenuhnya menggembirakan. Adanya dikotomi antara guru PNS dan guru honorer menjadi salah satu hambatan bagi bangsa Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa – bangsa lainnya. Kenyataan menunjukkan, masalah kesejahteraan guru honorer menjadi pekerjaan rumah yang entah kapan dapat diselesaikan. Padahal, sebagaimana guru PNS, para guru honorer juga mengemban tugas dan tanggungjawab yang sangat berat dalam mendidik tunas – tunas bangsa. Sayangnya, ganjaran atau penghargaan yang mereka terima atas dedikasinya masih jauh dari harapan. Banyaknya guru honorer dengan penghasilan yang sangat rendah seharusnya menjadi perhatian pemerintah apabila kita benar – benar ingin menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Di sisi lain, lahirnya generasi emas sebagaimana kita harapkan nampaknya kian jauh panggang dari api apabila melihat bagaimana cara pemerintah dalam mengelola kaum guru. Diluncurkannya program Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja atau PPPK sama sekali tidak menyelesaikan permasalahan sebagaimana mestinya. Alih – alih membantu guru honorer di sekolah negeri untuk meningkatkan kesejahteraannya, program tersebut  justru menimbulkan banyak permasalahan baru. Program yang pada awalnya diperuntukkan bagi guru honorer yang telah lama mengabdi di sekolah negeri, justru diperbolehkan diikuti oleh guru – guru sekolah swasta sehingga kesempatan guru honorer negeri untuk meningkatkan pendapatan mereka menjadi semakin kecil.

Kondisi ini diperparah dengan berubah – ubahnya aturan terkait rekrutment tenaga PPPK. Hingga saat ini, masih banyak guru yang sudah dinyatakan lolos seleksi namun belum jelas penempatannya. Tak sampai disitu, ketidakjelasan anggaran yang digunakan untuk menggaji tenaga PPPK ini pun menjadi permasalahan serius. Pemerintah pusat mengklaim bahwa anggaran untuk menggaji tenaga PPPK sudah disediakan oleh pusat dan ditransfer ke pemerintah daerah melalui Dana Alokasi Umum (DAU). Sementara pemerintah daerah merasa bahwa anggaran yang dikucurkan oleh pusat jauh dari nominal yang dibutuhkan sehingga mereka harus menambal kekurangannya. Padahal, kemampuan keuangan setiap daerah tidaklah sama. Alhasil, banyak daerah yang enggan untuk mengajukan formasi sesuai dengan kebutuhan karena khawatir tidak mampu membayarnya.

Mengingat pentingnya kehadiran guru honorer di sekolah serta tingginya dedikasi mereka dalam mendidik tunas – tunas bangsa, saya menghimbau kepada pemerintah untuk serius dalam meningkatkan kesejahteraan para guru honorer tanpa dibebani berbagai persyaratan yang memberatkan. Pemerintah hendaknya menjadikan pendidikan sebagai bidang prioritas dan menjadikan guru sebagai ujung tombak pembangunan bangsa. Berbagai proyek mercusuar yang menghabiskan anggaran sangat besar namun diragukan kebermanfaatannya sudah saatnya ditinjau ulang. Sudah saatnya pemerintah “kembali ke jalan yang benar” dengan memuliakan para guru honorer yang sangat besar jasanya bagi bangsa ini.

 

Share:

Mengasah Jiwa Wirausaha di Kalangan Generasi Muda

 


Indikator kedaulatan sebuah bangsa salah satunya terletak pada kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Adapun tingkat kesejahteraan warga negara akan sangat menentukan kemampuan negara tersebut untuk bersaing dengan negara – negara lainnya. Sebaliknya, tingginya angka pengangguran yang ada di sebuah negara akan menjadi beban tersendiri bagi negara tersebut yang pada akhirnya akan menjadi masalah serius di kemudian hari. Masalah sosial serta kesehatan akan menjadi ganjalan serius bagi pemerintahan manapun sebagai akibat dari tingkat kesejahteraan warganya yang rendah. Lantas, bagaimana dengan potret bangsa Indonesia hari ini ?

Merujuk pada data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan februari 2023 lalu, ada sekitar 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka sebenarnya tentunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan data yang disuguhkan mengingat dalam beberapa bulan terakhir semakin banyak perusahaan yang melakukan PHK secara massal serta fenomena tumbangnya perusahaan – perusahaan start up. Hal ini tentu menjadi persoalan serius mengingat dalam kurun waktu yang tidak lama lagi Indonesia akan mengalami bonus demografi. Artinya, alih – alih menjadi kekuatan tersendiri, tingginya jumlah angkatan kerja yang tidak terserap itu justru berpotensi menjadi beban bagi negara.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada baiknya apabila pemerintah memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terebukti mampu menjadi andalan di saat krisis ekonomi terjadi. Dalam hal ini pemerintah hendaknya mampu melahirkan para wirausahawan baru yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Kenyataan menunjukkan, tidak sedikit kalangan muda di tanah air yang mendulang sukses menjadi seorang wirausahawan di usia muda. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Hal ini membuktikan bahwa bangsa kita memiliki potensi yang luar biasa apabila dikelola dan didukung secara maksimal. Di samping itu penulis merasa yakin bahwa kalangan muda saat ini akan lebih baik dan lebih kuat dibandingkan dengan geenrasi lainnya karena mereka justru lahir di tengah krisis.

Adapun faktor permodalan serta keterampilan menjadi kendala utama yang dihadapi oleh generasi muda di tanah air. Mereka yang hendak memasuki bangku kuliah tidak sedikit terkendala biaya untuk membiayai kuliahnya. Demikian halnya mereka yang akan keluar dari bangku kuliah juga mengalami permasalahan belum tersedianya lapangan pekerjaan serta ketiadaan modal untuk memulai berwirausaha. Untuk itu ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melahirkan para wirausahawan muda di tanah air.

Pertama, memberikan bekal berupa keterampilan secara berkesinambungan. Untuk terjun menjadi seorang pengusaha, setiap orang tentunya memerlukan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai karena tidak sedikit dari mereka yang kebingungan harus mulai dari mana. Bekal tersebut tidak selalu harus diperoleh melalui bangku pendidikan formal, melainkan sarana – sarana lainnya. Kehadiran berbagai komunitas pengusaha dapat kita manfaatkan sebagai sarana untuk memberikan bekal yang dimaksud. Dalam hal ini pemerintah pusat maupun daerah dapat memberikan support kepada komunitas – komunitas yang ada untuk menggelar berbagai pelatihan. Di samping itu pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat siapa pun dapat mengakses sumber belajar kapan saja dan dimana saja.

Kedua, selain memberikan bekal berupa keterampilan, kemudahan akses permodalan juga perlu diberikan kepada mereka yang telah menjalai serangkaian pelatihan. Hal ini sangat diperlukan untuk dapat memulai usaha. Dalam hal ini pemerintah dapat memberikan pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa agunan kepada para peserta yang memenuhi syarat. Dengan begitu, apa yang mereka dapatkan selama proses pelatihan pun benar – benar ada manfaatnya dan tidak terhalang oleh ketersediaan modal.

Ketiga, dukungan promosi atau pemasaran. Bantuan pemerintah pusat seta daerah dalam mempromosikan produk  - produk local sangatlah diperlukan agar unit – unit usaha baru yang dijalankan tersebut dapat berkembang. Dengan sarana yang dimilikinya, tidak sulit bagi pengambil kebijakan untuk melakukan promosi secara massif. Bahkan, dalam beberapa kondisi, pemerintah pusat dapat menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk menggunakan produk lokal dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Dengan adanya tiga upaya strategis tersebut, penulis merasa yakin bahwa semangat generasi muda untuk berwirausaha akan semakin meningkat. Pada akhirnya, hal ini pun akan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang juga akan naik secara signifikan.  

Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi, Pegiat UMKM

 

Share:

Sambut Malam Lailatul Qadar, DKM Mesjid Al-Furqon Rancabogo Selenggarakan I’tikaf

 


Faktualita – Untuk menyemarakkan kegiatan di bulan suci Ramadhan sekaligus membantu jamaah mesjid dalam menjalankan aktivitasnya, DKM Mesjid Al-Furqon Rancabogo Subang memfasilitasi jamaah mesjid yang akan melaksanakan I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Berdasarkan pantauan di lapangan, mesjid yang terletak tak jauh dari jalan raya dan tepat berada di samping sungai tersebut selalu ramai setiap harinya oleh aktivitas para jamaahnya. Sejak dimulainya kegiatan I’tikaf, terlihat ratusan orang memadati mesjid untuk menyambut datangnya malam lailatul qadar. Mulai dari orangtua, remaja, sampai dengan anak – anak kecil terlihat antusias untuk memakmurkan mesjid.

Antusiasme masyarakat untuk menghabiskan malam – malam terakhir Ramadhan di mesjid tersebut memang tidak mengherankan. Jajaran pengurus DKM Al-Furqon sejak jauh – jauh telah melakukan persiapan secara matang untuk menyambut kedatangan jamaah. Berbagai fasilitas pun disiapkan oleh pengurus DKM bagi jamaah yang akan melaksanakan I’tikaf. Mulai dari makanan berat untuk berbuka puasa dan  makan sahur, sampai dengan kopi seduh dan makanan ringan yang akan menemani jamaah sepanjang malam. Dengan moto “dari jamaah, oleh jamaah dan untuk jamaah”, jajaran pengurus DKM Al-Furqon Rancabogo berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para jamaah.

Adapun dari segi fasilitas penunjang, ruang utama mesjid yang nyaman dan tertata dengan rapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi jamaah. Selatsar mesjid yang luas dan didukung dengan tempat wudhu yang memadai serta toilet mesjid yang kebersihannya terjaga sepanjang waktu juga membuat jamaah semakin nyaman. Tidak hanya itu, tersedianya lapangan bulu tangkis serta tenis meja di samping mesjid juga menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat setempat untuk berlama – lama di sekitar area mesjid. Semua fasilitas tersebut sengaja disiapkan dalam upaya memakmurkan mesjid.

Selain menggelar I’tikaf, pengurus DKM Al-Furqon Rancabogo juga siap untuk menerima titipan zakat, infak serta shodaqoh untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Adapun untuk warga atau jamaah yang ingin berpartisipasi dalam program – program mesjid sebagaimana dijelaskan di atas, dapat langsung menghubungi pengurus mesjid setempat.

Share:

Serunya Pesantren Ramadhan di Mesjid Al-Furqon Rancabogo

 



Faktualita – Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadhan dengan berbagai aktivitas yang bermakna, DKM Mesjid Al-Furqon Rancabogo menggelar kegiatan Pesantren Ramadhan. Dengan tema “Menggapai Ramadhan Sepenuh Hati”, kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan siswa SD dan SMP yang bersal dari Desa Tambakmekar, Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Kegiatan tersebut dimulai pada tanggal 2 April 2023 dan akan berlangsung selama satu pekan penuh. 

Ketua DKM Mesjid Al-Furqon Rancabogo Muhammad Yana, S.H menyampaikan dalam sambutannya, kegiatan pesantren ramadhan tersebut merupakan sarana bagi anak – anak serta para remaja untuk mengisi kegiatan bulan suci ramadhan ini dengan kegiatan yang bermanfaat. Tidak hanya itu, pesantren ramadhan juga merupakan ajang bagi mereka untuk dapat menambah wawasan keislaman serta keterampilan lainnya. Hal ini dikarenakan, pada kegiatan yang berlangsung selama satu pekan penuh tersebut, para peserta tidak hanya diberikan bekal tentang pengetahuan agama saja, melainkan juga pengetahuan serta keterampilan yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari – hari.

Berbagai materi menarik seperti public speaking, mentoring, kepemimpinan serta problem solving disampaikan oleh para nara sumber yang kompeten di bidangnya masing – masing. Selain itu materi juga disampaikan secara menarik sehingga para peserta merasa antusias untuk mengikuti seluruh materi. Peserta tidak hanya menerima materi di dalam ruangan mesjid saja, namun juga diajak untuk mengikuti berbagai permainan (games) yang menarik di luar ruangan.

Adapun yang menjadi panitia pelaksana kegiatan ini adalah seluruh remaja mesjid Al-Furqon Rancabogo yang tergabung dalam Tajama Aftam. Tajama Aftam sendiri merupakan wadah bagi para remaja di lingkungan Rancabogo untuk memakmurkan mesjid dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Adapun pesantren ramadhan merupakan sarana penting bagi mereka untuk belajar dalam mengelola sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang sekaligus mengajak masyarakat untuk memakmurkan mesjid.

Seluruh peserta yang hadir sama sekali tidak dipungut biaya. Seluruh biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut diperoleh dari para donatur yang terdiri dari masyarakat setempat, para alumni Tajama Aftam serta pihak – pihak lainnya yang memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi muda. Kegiatan Pesantren Ramadhan ini dibuka langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Tambakmekar yaitu Ust. Depi Saepuloh. Bagi peserta yang mengikuti kegiatan sampai selesai akan mendapatkan sertifikat.

Share:

Sekolah

Unordered List

Pages

Sample Text

Visitor

Flag Counter