Menjaga Etika di Media Sosial


Banyaknya masyarakat yang terpaksa harus berurusan dengan hukum akibat dari ketidakmampuannya dalam menjaga norma dan etika di media sosial sudah selayaknya menjadi perhatian kita bersama. Tidak sedikit dari mereka yang harus merasakan dinginnya jeruji besi atau paling tidak berurusan dengan aparat penegak hukum dalam waktu yang cukup lama hanya karena tidak pandai menggunakan jari – jarinya. Rasa menyesal pun datang belakangan setelah semuanya terjadi. Alhasil, mereka yang tidak mampu menjaga sikapnya tersebut terpaksa harus terpisah dari keluarga yang dicintainya.

Adapun unggahan status yang bernada ujaran kebencian (hate speech) serta unggahan bernada fitnah menjadi salah satu kasus yang cukup banyak terjadi. Tanpa melakukan konfirmasi atau validasi tentang berita yang beredar, tak jarang para pengguna internet langsung bersikap reaktif terhadap informasi yang lewat di berandanya. Kata – kata kasar, makian serta umpatan mengalir secara spontan saat menyikapi informasi tertentu. Sebagian masyarakat bahkan terlibat dalam debat kusir yang tiada akhir.

Fenomena memprihatinkan sebagaimana digambarkan oleh penulis di atas sebenarnya tidak perlu terjadi apabila setiap pengguna media sosial benar – benar memahami etika serta norma yang berlaku. Dunia maya pada hakikatnya tidak berbeda dengan dunia nyata dimana kedua dunia tersebut memiliki etika, norma serta pranata masing – masing. Artinya, saat kita melakukan perbuatan menyimpang di dunia maya, maka sanksi pun siap menghampiri. Mulai dari sanksi pidana sampai dengan sanksi sosial siap menghampiri siapa pun yang “kurang pandai” dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Untuk menjaga ketertiban di dunia maya, hadirnya UU ITE menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memastikan teknologi yang merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Esa tersebut benar – benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Hukuman penjara yang sangat berat siap mengintai siapa pun yang mencoba melakukan perbuatan melanggar hukum. Sayangnya, UU ITE tersebut belum tersosialisasikan dengan baik di kalangan pengguna internet. Hal ini terbukti dari masih banyaknya kasus – kasus yang menjerat para pengguna media sosial.

Untuk mencegah terulangnya kasus – kasus serupa, diperlukan edukasi secara massif kepada para pengguna media sosial yang terdiri dari berbagai kalangan usia serta latar belakang sosial tersebut. Edukasi secara menyeluruh dapat dilakukan dengan melibatkan lembaga – lembaga pendidikan di berbagai jenjang. Selain itu peran tokoh agama serta tokoh masyarakat pun sangat penting dalam mengarahkan para pengguna media sosial agar mampu bersikap bijak saat berinteraksi di dunia maya. Namun demikian, yang jauh lebih penting adalah kemampuan dari pengguna media sosial itu sendiri untuk bersikap bijak dalam menyikapi berbagai informasi yang datang.

Oleh : H.Darojat Sabandi, Warga Subang

Share:

0 $type={blogger}:

Posting Komentar

Sekolah

Unordered List

Pages

Sample Text

Visitor

Flag Counter